AGRO TAWON DAN WISATA PETIK MADU
Sedang mencari info tentang AGRO TAWON DAN WISATA PETIK MADU ? Jika itu yang Anda cari maka sekarang Anda sedang berada dihalaman yang tepat karena kami
INFO UKM INDONESIA terpercaya yang siap mengirimkan pesanan ke Seluruh Wilayan indonesia. Untuk Informasi lebih Lanjut, Anda bisa langsung hubungi kami di Call, SMS, Whatsapp : 0813 8245 45531
Memelihara lebah sejak tahun 1978
awalnya hanya pengisi waktu luang. Beberapa kotak lebah lokal dipelihara untuk
dimanfaatkan madu dan larvanya bagi keluarga dan para tetangga. Kegiatan itu
kemudian berkembang menjadi peternakan lebah yang cukup besar dengan
diversifikasi kegiatan yang saling mendukung.
Sekarang peternakan lebah itu
menjadi payung usaha bagi keluarga Gunawan sekaligus bagian dari kegiatan
sosial. Itulah kegiatan usaha yang bernaung dibawah Peternakan Lebah Rimba Raya
di Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Setelah pindah rumah dan
mengembangkan jenis lebah lain, sejak tahun 1995, Gunawan mengajari putranya,
Hariyono mengembangkan peternakannya dengan melakukan berbagai terobosan
mengenai produk lebah maupun bidang kegiatan yang bisa dikaitkan dengan
peternakan lebah.
Selain produk asli berupa madu,
polen, propolis, dan royal jelly, usaha ini juga memproduksi sejumlah produk
seperti madu propolis infeksi, madu propolis alergi dan cuka madu propolis. Setiap
produk mengandung manfaat yang berbeda-beda.
Diversifikasi kegiatannya dalam
wadah Agro Tawon dan Wisata petik Madu adalah toko buah dan produk-produk
lebah, pembibitan lebah, pelatihan ternak, pembibitan beberapa jenis tanaman,
pertanian organik, wahana outbound dan restoran.
Hariyono sehari-hari menangani
peternakan lebah termasuk ketiga adiknya sebanyak 1200 koloni. Selain beternak,
ia juga menjelaskan soal penangkaran lebah (koloni), pengenalan seluk beluk
ternak lebah kepada para tamu, pelatihan beternak dan terapi sengat lebah.
Terus berkembang. Dari
kegiatan mengisi waktu dengan 3-5 koloni lebah lokal tahun 1980, tujuh tahun
kemudian kegiatan itu menjadi peternakan lebah di lahan sekitar 1.700 m
persegi. Sejak tahun 1985 juga diternakan lebah impor yang produksi madunya
bisa mencapai sekitar 30 kg per koloni per tahun. Angka produksi ini jauh lebih
tinggi dibandingkan dengan lebah lokal dengan produksi 5-15 kg per koloni
setiap tahun. Sementara lebah klanceng hanya menghasilkan 4-5 kg madu per
koloni per tahun.
Ketekunan membuat usaha
peternakan ini berkembang. Area peternakan terus bertambah menjadi 6,5 hektar
pada 2014. Kegiatan usahanya pun melebar dan melibatkan keluarga serta pihak
luar. Ayahnya kini menangani pengolahan, pengemasan, dan pemasaran produk
lebah. Kegiatan lain seperti restoran, toko buah, dan biogas diserahkan kepada
adik-adiknya.
Tidak semua kegiatan yang
dikelola Hariyono bersifat bisnis. Pengenalan dan pembelajaran beternak lebah
dengan semua produknya serta terapi sengat lebah dilakukan tanpa memungut
bayaran.
Memahami madu asli. Dalam acara pengenalan lebah, Hariyono selalu
memaparkan aneka kiat untuk membedakan madu asli dengan madu tiruan, termasuk membantah
berbagai pedoman salah kaprah tentang madu asli.
Hariyono juga menyediakan koloni
lebah untuk dijual, baik lebah lokal, lebah impor maupun klanceng. Selain di
Jawa, peminat koloni lebah juga berasal dari daerah luar Jawa. Harga lebah
tergantung dari jenis dan besar kecilnya.
Hariyono juga berbagi peluang bisnis , bekerja sama
dengan beberapa pensiunan kebun raya dan LIPI dengan sistem bagi hasil,
mengembangkan peternakan lebah. Hal serupa dilakukan dengan para peternak di
beberapa tempat yang menjadi area penggembalaan lebah seperti Pati, Jepara,
Pasuruan dan Banyuwangi.
0 comments:
Post a Comment